Contoh Ceramah Singkat Kesalahan Orang Berpuasa . Pada postingan kali ini kami akan berbagi contoh ceramah singkat untuk mengisi kultum Ramadhan dengan tema Kesalahan Orang Berpuasa yang sengaja kami bagikan untuk anda yang sedang mencari dan membutuhkannya. Contoh kultum dibawah ini adalah hasil pencarian kami melalui media online yang dapat anda jadikan sebagai referensi untuk tugas mengisi kultum Ramadhan selengkapnya silah kan simak di bawah ini:
Baca contoh lainnya:
Alhamdulillah,
kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah meringankan hati kita dan memudahkan
langkah kita bertemu dalam majelis ini. Semoga keselamatan dan kedamaian
tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat yang mulia, serta
penerus risalahnya hingga hari akhir nanti.
Kaum
muslimin yang berbahagia ...
Sesungguhnya
setiap ibadah mempunyai dua potensi yang selalu beriringan satu sama lainnya.
Satu sisi sebuah ibadah mungkin akan menjadi ladang pahala kita yang akan
kita panen di kampung akhirat nanti. Tapi sisi lain, jika kita tidak
memenuhi syarat, adab dan rukunnya bisa jadi sebuah ibadah justru menjadi
fitnah bagi kita di hari akhir nanti. Naudzu billah min dzalika ...
Contoh
yang paling jelas dalam masalah ini terdapat dalam sebuah ayat yang sudah
sama-sama kita hafal bersama, dalam surat al-Maun disebutkan ancaman
Allah SWT kepada orang-orang yang shalat. Allah berfirman dalam kitabnya
yang mulia :
“ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu)
orang-orang yang lalai dari salatnya” (QS Al Maun 3)
Ayat di
atas begitu lugas mengingatkan pada kita bahwa sholat bisa menjadi fitnah dan
ancaman di akhirat nanti saat kita menjalankan tidak sesuai aturannya.
Kaum
muslimin yang berbahagia ...
Lalu
bagaimana dengan ibadah puasa Ramadhan kita ? Apakah ada ancaman tentang puasa
yang kita jalankan ? Sungguh setidaknya ada dua dalil yang juga
mengingatkan kita dengan gamblang tentang bahayanya orang berpuasa jika
tidak memenuhi adab dan aturannya. Dalil pertama, Rasulullah SAW telah
memberikan prediksi bagaimana banyak orang yang berpuasa tanpa hasil
apapun keculai hanya lapar dahaga. Beliau bersabda dari lisannya yang mulia :
َ َ َ
ْ
َ َ
. رھسلا إ ه مايق نم ه ل سيل مئاق
برو ، عوجلا إ ه مايص نم ه ل سيل مئاص
برُ ْ
“ Betapa
Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya
kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih)
tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja” (HR An-NAsai)
Dalil di
atas seharusnya menjadi warning atau peringatan dini bagi kita dalam meniti
hari-hari Ramadhan kita, agar tidak termasuk golongan yang celaka dalam
arti berpuasa tanpa pahala. Peringatan berikutnya adalah dalam lafadz doa
Jibril alaihissalam, dimana ia mendoakan keburukan kepada mereka yang
mendapati Ramadhan tapi tidak mendapat ampunan dari Allah SWT.
Diriwayatkan dalam hadits yang panjang :
“Dari
Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda:
‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata
demikian, wahai Rasulullah?”
Kemudian beliau
bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba
yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan,
‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang
mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk
Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata:
‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang
tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin” (HR Ibnu
Khuzaimah dishahihkan oleh Albani )
Naudzu
billah tsumma naudzu billah ... ibaratnya dalam pepatah bahasa kita, sudah
jatuh tertimpa tangga. Tidak mendapatkan ampunan dalam ramadhan sudah
merupakan musibah luar biasa, belum lagi ditambah doa laknat dati Jibril
alaihissalam yang diaminkan oleh Rasulullah SAW yang mulia ..!. Semoga
kita tidak termasuk dalam dua golongan yang disebutkan dalam dua hadits
yang saya sebutkan di atas.
Kaum
muslimin yang berbahagia ..
Rasanya
menjadi penting bagi kita untuk mengetahui mengapa orang yang berpuasa bisa
mendapat kecelakaan yang sedemikian buruk semacam itu. Setidaknya ada
empat kesalahan orang berpuasa yang bisa menjerumuskan mereka dalam dosa
dan kehinaan, mari bersama merenungkannya.
Pertama
: Mereka yang berpuasa tanpa keikhlasan
Rasulullah
SAW bersabda dalam hadits yang sudah sangat populer di telinga kita :
style="text-align:
justify;">
Innamal
a’maalu binniyaaat. Yaitu : Sesungguhnya setiap amal bergantung pada
niatnya ( HR Muttafaqi Alaih).
Maka
berpuasa tanpa keikhlasan ibaratnya surat perjanjian tanpa stempel dan
materai, menjadi tidak berlaku dan sia sia begitu saja. Pertanyaannya adalah,
puasa semestinya melatih orang untuk ikhlas, karena ia merupakan ibadah
antara seorang hamba dan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :
Dari Abu
Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda: “Semua amal manusia adalah
miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang
akan memberikan balasannya, (H.R. Bukhari).
Tapi
sungguh sayang sekali, ternyata masih ada yang ternoda keikhlasannya dalam
berpuasa karena godaan riya, harta maupun kecenderungan diri pribadi.
Puasa diliputi riya, karena ingin dianggap, dihargai dan dipuji orang
lain sebagai orang yang berpuasa. Bisa jadi karena ewuh pakewuh dengan
mertua, atau takut dengan pimpinan di kantor, atau mungkin ingin eksis di
tengah rekan sejawat. Semua itu sungguh meluruhkan pahala puasa yang
mulia. Ada pula orang yang berpuasa karena mengincar harta,
mungkin saja ini lebih banyak terjadi pada anak-anak kita yang
mengidamkan hadiah dari para orangtua saat lebaran nanti, karena mampu
menyelesaikan
puasa dengan sempurna. Selain itu, ada juga yang berpuasa dengan
bersemangat, bukan karena kewajiban semata tetapi juga karena keinginan
pribadi untuk diet dan menurunkan berat badan. Sungguh ini semua jika
tidak dihapus dalam hati, akan mengotori keikhlasan puasa kita, dan kita
terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasa tanpa pahala.
Kaum
muslimin yang berbahagia ..
Yang
kedua adalah mereka yang berpuasa tanpa ilmu. Tidak
mengetahui mana yang membatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani
puasa tanpa aturan, atau memahami tidak dengan sepenuhnya benar.
Akibatnya, puasa mereka menjadi begitu rapuh dan tanpa makna. Menyangka
telah melakukan hal yang benar padahal sejatinya salah. Dari Ibnu
Abbas, Rasulullah SAW bersabda :
“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari
pada seribu ahli ibadah (tanpa ilmu)“. (HR Ibnu Majah).
Maka marilah
meningkatkan kualitas ibadah puasa kita dengan memahami sepenuhnya hukum-hukum
seputarnya. Mari terus membaca, mengkaji dan bertanya, agar bisa menjalankan
seluruh rangkaian ibadahnya dengan keyakinan yang nyaris sempurna.
Kaum
muslimin yang berbahagia ..
Golongan
orang berpuasa yang celaka ketiga adalah merkea yang berpuasa hanya dari makan
minum dan berhubungan badan semata, dan
merasa bahwa dengan itu mereka sudah memenuhi semua ketentuan dan
tuntutan puasa. Barangkali kita perlu mengingat lebih dalam
himbauan rasulullah SAW berkaitan dalam masalah ini :
ه بارشو ه ماعط عَدي نأ يف ةجاح
سيلف ه ب لمعلاو روزلا لوق عَدي مل نم
ُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal
kedustaan, maka Allah SWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan
minumnya” (HR Bukhori)
Mereka
dalam masalah ini berpuasa tetapi tidak mampu menundukkan nafsu dan emosinya.
Maka mereka menodai siang hari ramadhan dengan lisan yang tak terjaga
dari ghibah, marah dan berkata dusta, atau anggota badan yang tidak
terjaga dari dosa dan kemaksiatan.
Kaum
muslimin yang berbahagia ..
Yang
keempat adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh kemalasan,
dalam arti tidak menyadari kemuliaan bulan Ramadhan yang bertaburan
berkah. Mereka tidak menyadari dan memahami bahwa
Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja, tetapi lebih dari itu ia adalah
bulan musim kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan. Rasulullah SAW
bersabda tentang bulan mulia ini :
“(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu
neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai pencari
kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah”
(demikian) sampai berakhirnya ramadhan ( HR Ahmad)
Golongan
ini berpuasa tetapi tidak menjalankan tarawih, tilawah dan tadarus. Tidak pula
berusaha untuk bersedakah, memberi berbuka pada orang yang berpuasa. Atau
tidak pula menyempatkan diri untuk i’tikaf dan amal kebaikan secara umum.
Mereka hanya berpuasa dan menjadikan puasa sebagai alasan untuk
bermalas-malasan di siang hari, lalu makan pestapora di malam hari.
Akhirnya,
semoga kita terhindar dari peringatan Rasulullah SAW tentang mereka yang
berpuasa tapi sia-sia dalam pahalan dan keutamannya. Semoga Allah SWT menjaga
kita agar tidak terjerumus dalam empat golongan mereka yang berpuasa tapi
celaka. Wallahu a’lam bisshowab
Demikian contoh kultum singkat dengan tema kesalahan orang berpuasa, dan jika terdapat kekeliruan dalam penulisan pada contoh kultum diatas kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Contoh ceramah diatas adalah hasil pencarian kami melalui media online yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu akhir kata termikasih telah berkunjung ke situs ini sampai jumpa pada artikel berikutnya dan terimakasih