Naskah Drama Sumur Bandung Bahasa Indonesia
Setelahpada kesempatan yang lalu kami telah memposting naskah drama sumur bandung dengan dialek menggunakan bahasa Lampung nah pada kesempatan kali ini kami akan memberikan naskah drama legenda sumur bandung dengan dialek bahasa Indonesia. Buat kalian yang sedang membutuhkan untuk makalah tugas bahasa Lampung di sekolah silahkan simpan selengkapnya dibawah ini:
Lihat juga:
Gambar kata bijak Islami
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah S.W.T, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasullullah S.A.W karena berkah rahmat serta hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang “LEGENDA SUMUR BANDUNG” ini.
Makalah ini merupakan tugas
BAHASA LAMPUNG selama kami belajar di rumah sehubungan dengan adanya kegiatan
kelas X. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang memberi bantuan, dorongan, dan arahan kepada penyusun. Ucapan terimakasih
tersebut kami sampaikan kepada:
1. Ibu/Bapak guru …………………………….
2. Guru bidang studi ………………………….
3. Teman-teman SMA Negeri 2 Metro
Dalam makalah ini kami menyadari
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan
dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun: ……………………………
PEMAIN :
Pemimpin Koloni : M Rohid
Burhanul Hakim
Koloni 1 : Puspita Sari
Koloni 2 : Raudya Santi Febriningtyas
Koloni 3 : M Aldi Irawan
Koloni 4 : Qorina Nuraziza
Koloni 5 : Rava Nafisha
SUMUR BANDUNG LAMPUNG
Ketika pertama kalinya
orang-orang datang ke Lampung Tengah sekitar tahun 1932, keadaan alam disana
masih liar dan banyak binatang buas. Akan tetapi, pemerintah Hindia Belanda
tetap mengirimkan para kolonis ke daerah itu. Kolonis adalah orang-orang yang
sengaja dipindahkan dari pulau jawa ke daerah baru untuk membuka lahan
pertanian. Sekarang disebut dengan transmigrasi. Orang yang bertransmigrasi
disebut orang trans, yaitu orang pindah atau datang disuatu tempat yang sudah
ditentukan terlebih dahulu. Menurut cerita, para pekerja atau kolonis yang baru
datang di metro dulu itu mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Pada suatu hari salah seorang
koloni kesusahan mencari air...
Koloni 1 :
Aku ingin minum, tapi kenapa tidak ada setetes air bersih pun? Padahal aku
sudah mencarinya kemana-mana.
Koloni 2 :
Akupun ingin mandi tapi tidak mendapat air bersih juga..
Koloni 5 :
Kalau begini caranya kita akan selalu kesulitan melakukan aktifitas...
Saat mereka sedang
berbincang-bincang, datanglah seorang pemimpin koloni tersebut dan berkata..
Pemimpin Koloni :
Apa sebenarnya yang kalian bahas sampai-sampai membuat keributan?
Koloni 1 :
Maaf komandan.. yang sedang kami bahas itu tentang air bersih di sekitar sini..
Koloni 3 :
Iya benar komandan, baru sampai di sini saja kita sudah mendapat satu
kesulitan..
Pemimpin Koloni :
Sudah-sudah, dari pada hanya membuat berisik lebih baik kita cari bersama-sama
jalan keluarnya!
Saat itu juga pun mereka semua
memutuskan untuk rapat bersama, para kolonis yang di pimpin oleh pimpinan nya
itupun berjalan bersama untuk mencari sumber air bersih itu.
Koloni 4 :
Sekian lama mencari dan menjelajah daerah di sekitar bedeng sampai jauh pun
kita belum menemukannya, komandan
Pemimpin Koloni :
Sudah jangan banyak bicara ( tetap jalan sambil menengok kekanan dan kekiri )
Dan ternyata tetap tidak
menemukaannya.. dan para koloni itu pun kembali ketempat mereka beristirahat.
Keesokan harinya....
Koloni 1 :
Sebenarnya aku sudah putus asa dengan keadaan seperti ini..
Koloni 5 : Iya benar, akupun
merasa begitu.. dengan keadaan seperti ini membuat kita kesusahan melakukan
aktifitas...
Koloni 1 : Sudah jangan terlalu
difikirkan sore-sore begini lebih baik kita jalan-jalan mencari angin..
Mereka pun berjalan-jalan
disekitar tempat mereka beristirahat..
Koloni 5 : Keringat ku mulai
bercucuran, mari kita istirahat sejenak..
Koloni 2 : Mari duduk... Seperti
nya pohon ini sangat sejuk..
Koloni 1 : Bagaimana kalau kita
beri nama pada pohon ini..
Koloni 4 : boleh juga tuh..
Koloni 1 : bagaimana kalau kita
beri nama pohon ini “Pohon Bandung”
Koloni 2 : aku setuju..!
Koloni 4 :
aku juga..
Beberapa menit kemudian..
Koloni 5 :
Mari pulang waktu sudah menunjukan petang..
Dan akhirnya mereka bertiga pun
kembali untuk beristirahat saat berjalan pulang mereka membahas sesuatu tentang
tempat tadi
Koloni 4 :
pohon tadi benar- benar cocok untuk bersantai, karena sangat rindang yang
diikuti oleh semilir angin.
Koloni 1 :
iya, benar bagaimana kalau esok kita kesana lagi dan mengajak yang lain
Koloni 2 :
baiklah yang penting kita sampai ke
tempat istirahat kita dulu,nanti kita lanjut lagi ngobrol nya
Setelah sampai dan ingin tidur
salah satu dari koloni tadi mengingatkan koloni lainnya tentang pohon rindang
yang ia temukan tadi
Koloni 4 :
Teman-teman kalian ingat kan tempat tadi (ia mengajak berbicara koloni 1 dan 2)
Koloni 2 :
Tentu saja...
Koloni 4 : (ia
memberitahukan kepada pemimpin koloni
dan koloni 3 yang belum mengetahui tempat tadi) Mari besok kita kesana
bersama-sama.
Pemimpin koloni: Baiklah
sepertinya aku tertarik dengan tempat itu...
Koloni 5 :
Apakah aku boleh ikut untuk ketempat tadi juga?
Koloni 3 :
Tentu saja,masa iya tidak boleh.hahaha...
Dan merekapun menghentikan percakapannya ,dan
berhenti berbicara.
Keesokan paginya,merekapun
bersiap-siap ketempat itu
Koloni 3 :
Hey kalian aku sudah siap.kenapa kalian sangat lambat!
Koloni 5 :
Bisakah kamu bersabar sedikit...
Pemimpin koloni : Baiklah aku
sudah siap. Mari berangkat
Merekapun berjalan bersama-sama
ketempat itu
sesampainya disana koloni 3
merasa ingin buang air besar
Koloni 3 :
Aku sudah tidak tahan ,aku akan mencari tempat buang air besar
Koloni 5 :
Ya sudah cepat jangan menghabiskan waktu lama”
Koloni 3 :
(saat dia buang air besar dia melihat lubang kecil ditanah yang mengeluarkan
air) Air apa itu ya ?
Setalah selesai buang air besar dia sangat ingin tahu air apa
yg ada dilubang kecil itu, dia pun mendekati dan menggali lubang itu menjadi
lebih besar
Kemudian ia berteriak......
“teman teman! Aku menemukan sumber air, cepat kemari!”
Koloni 2 :
Sepertinya aku mendengar suara teriakan koloni 3
Koloni 4 :
Mari kita datangi dia, takutnya ada apa apa...
Pemimpin koloni :
(dengan raut wajah yang terlihat kaget ) Haa
Koloni 3 :
Aku sangat senang!
Koloni 5 :
Akhirnya kita menemukan sumber air juga!
Koloni 1 :
Bagaimana kalau sumber air ini kita namakan “ Sumber air bandung “ karna letak
nya yang tak jauh dari pohon bandung...
Koloni 3 :
Bagaimana komandan, apakah komandan setuju dengan usulan koloni 1
Pemimpin Koloni :
Ya.. aku setuju, bagaimana kalau tempat ini kita rapikan agar bisa digunakan
untuk mandi dan kegiatan lainnya..
Koloni 5 :
Baiklah komandan.. Mari esok kita benahi tempat ini
Mereka pun bersama sama berjalan
pulang...
Kehidupan para kolonis semakin
baik sebab sumber air yang mereka perlukan sudah ada. Airnya tidak pernah
kering. Tidak lama kemudian, di sekitar tempat itu dibangun tempat pemandian
sederhana. Sampai sekarang tempat itu masih dinamakan Sumur Bandung, kini
letaknya tepat dibelakang Kantor Wali Kota Metro. Anehnya, sumber mata air itu
tidak pernah kering walau diambil setiap saat oleh penduduk Kota Metro.
Pada zaman itu, disebelah barat
bedeng kolonis juga di temukan sumber mata air yang sama dengan penemuan
pertama. Sumur itu pun diberi nama Sumur Bandung. Sumur Bandung kedua yang
ditemukan itu, masih ada sampai sekarang. Di sekitar sumur itu telah di bangun
kompleks pertokoan serta pasar swalayan Sumur Bandung.
Kedua sumber mata air itu
sekarang berada di tengah-tengah Kota Administratif Metro. Kota metro adalah
ibu kota Daerah Tingkat II kabupaten
Lampung Tengah yang berpenduduk sekitar dua juta jiwa lebih pada tahun 1992.
Konon, setelah ditemukan sumber
mata air Sumur Bandung itu, bedeng mereka dinamakan desa Metro. Kata ini
berasal dari bahasa Jawa mitro yang
berarti sahabat. Jadi, Metro diartikan sebagai tempat berkumpulnya kolonisasi
yang bersahabat. Kebetulan, mereka semua datang dari Pulau Jawa.
Kesimpulan
Cerita rakyat sumur bandung
merupakan cerita rakyat lampung yang menceritakan tentang sekelompok koloni
belanda yang di tugaskan untuk mencari sumber air dan karena kegigihan nya,
para koloni tersebut akhirnya mendapatkan sumber air itu.
Amanat
Cerita rakyat di atas termasuk
jenis legenda yang memberikan pelajaran kepada kita bahwa setiap perjuangan
memerlukan ketabahan dan kesabaran. Tentu kita jangan lupa berdoa kepada tuhan
yang menciptakan dunia ini dan jika ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan,
janganlah diam berusahalah untuk mendapatkannya.